Teks Eksposisi
PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL DIKALANGAN REMAJA Menurut saya media sosial tengah berada pada masa-masa emasnya. Dimana se...
PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL DIKALANGAN REMAJA
Menurut saya media
sosial tengah berada pada masa-masa emasnya. Dimana setiap orang mulai
ketergantungan pada media sosial terutama pengguna dikalangan remaja yang dapat
membuat penyalahgunaan Meida sosial.
Sesuai dengan riset yang dilakukan KOMINFO dan UNICEF.
Menurut data baru, ada
sekitar 30 juta anak-anak dan remaja Indonesia yang menggunakan Internet dan
media Digital (Media sosial). Penggunaan media sosial dan
digital menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari anak muda
Indonesia. Studi ini menemukan bahwa 98 persen dari anak-anak dan remaja yang
disurvei tahu tentang internet dan bahwa 79,5 persen diantaranya adalah
pengguna internet (Media Sosial).
Dari
hal diatas dapat disimpulkan bahwa ketergantungan anak-anak dan remaja terhadap
media sosial sangat tinggi. Karena pada kenyataannya dari 98% remaja Indonesia 79,5% yang
menggunakan Media Sosial. Tingginya persentasi tersebut dapat meninggikan angka
penyalahgunaan media sosial.
Contoh
salah satu kasus penyalahgunaan media sosial yang dilakukan oleh FS
dihalaman Facebooknya
Status facebook yang dimuatnya mendapat komentar
sebanyak 800x dan di share-ulang sebanyak 500x dalam 2 jam. Kemudian, FS juga berkicau di Akun Pathnya.
Hal tersebut membuat masyarakat jogja kesal dan membuat slogan “USIR FS DARI YOGYAKARTA”. Tak hanya mendapat hinaan, ia mendapat
sanksi diskors dari tempatnya kuliah selama satu semester, bukan hanya itu ia
terancam 6 tahun penjara.
Hal diatas merupakan
salahsatu contoh penyalahgunaan Media Sosial di Indonesia. Penyalahgunaan Media
sosial juga berdampak negative bagi penggunanya. Apalagi jika pengguna tersebut
mendapatkan hinaan dari sesama Pengguna media sosial yang dapat membuat gangguan
psikis salah satunya DEPRESI, Karena keterampilan “mengatasi”
mereka tidak cukup berkembang pada usia ini, maka ketika menghadapi situasi
bullying yang rumit, mereka mulai menginternalisasi masalah dan mengembangkan
rasa tak berdaya. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan depresi dan kecemasan.
Jika dibiarkan, kecemasan ini bahkan bisa mulai memanifestasikan dirinya
menjadi gangguan makan, paling sering anoreksia dan bulimia terutama pada
korban perempuan.
Kemudian ketergantungan terhadap
media sosial ini sudah sesuai dengan riset yang dilakukan KOMINFO. Dan
Penyalahgunaan Media sosial merupakan sebuah PR besar yang harus kita
selesaika, sekarang kita tinggal intropeksi kepada dirikita masing-masing
apakah sudah benar menggunakan Media Sosial.